Lebanon pada Senin( 14/ 10) mengajukan keluhan formal kepada Dewan Keamanan PBB atas berulangnya serbuan Israel yang menargetkan misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon( UNIFIL).
Bagi pejabat Kantor Kabar Nasional Lebanon, utusan Lebanon buat PBB di New York mengajukan keluhan kepada Dewan Keamanan PBB serta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres atas perintah Menteri Luar Negara Abdullah Bou Habib.
Utusan diplomatik Lebanon itu berkata kalau serbuan Israel terhadap UNIFIL merupakan” preseden kurang baik serta pelanggaran nyata hukum internasional,” yang membahayakan misi UNIFIL.
Lebanon menekan” perilaku tegas” atas serangan- serangan yang” melaksanakan kejahatan perang” itu serta memohon pertanggungjawaban Israel atas pelanggarannya buat menghindari perihal itu tidak terulang kembali.
Tank- tank Israel pada Pekan( 13/ 10) memforsir masuk ke salah satu posisi UNIFIL, serbuan terkini dalam serangkaian pelanggaran serta serbuan oleh militer Israel, yang melukai sebagian pasukan penjaga perdamaian.
Tanggapan Keluhan Lebanon
Pemerintah Lebanon, yang merasa terancam oleh serangan tersebut, segera mengambil langkah tegas dengan mengajukan keluhan resmi kepada DK PBB. Dalam keluhan tersebut, Lebanon menegaskan bahwa serangan Israel merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan negara dan integritas misi UNIFIL.
Keluhan Lebanon mencakup beberapa poin penting:
- Pelanggaran Kedaulatan: Lebanon mengklaim bahwa serangan tersebut melanggar kedaulatan negara mereka dan prinsip-prinsip internasional.
- Bahaya bagi Misi Perdamaian: Serangan ini dinilai mengancam keselamatan pasukan UNIFIL yang sedang berusaha menjaga stabilitas di wilayah tersebut.
- Tuntutan Pertanggungjawaban: Lebanon meminta DK PBB untuk mengambil tindakan yang diperlukan terhadap Israel dan memastikan bahwa hal serupa tidak terulang di masa depan.
Minggu kemudian, 4 penjaga perdamaian UNIFIL terluka akibat serbuan Israel di pos mereka di Lebanon selatan.
UNIFIL dibangun pada 1978 selaku pasukan sedangkan buat menolong memulihkan perdamaian di kawasan serta membenarkan penarikan Israel dari Lebanon.
Israel melaksanakan serbuan hawa besar- besaran di Lebanon dengan dalih menargetkan Hizbullah semenjak 23 September, membunuh sedikitnya 1. 542 orang, melukai lebih dari 4. 555 yang lain, serta menggusur lebih dari 1, 34 juta orang.
Serbuan hawa tersebut merupakan eskalasi dari perang lintas batasan sepanjang setahun antara Israel serta Hizbullah semenjak dini serangannya di Jalan Gaza, yang diucap pembalasan atas serbuan Hamas.
Walaupun menemukan peringatan internasional kalau Timur Tengah terletak di ambang perang regional di tengah serbuan tanpa henti Israel terhadap Gaza serta Lebanon, Israel senantiasa memperluas konflik dengan meluncurkan serbuan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.